Keratinoid termasuk di dalamnya adalah beta karoten memiliki fungsi sebagai antioksidan tubuh dengan cara berikut:
- Meningkatkan kerja sistem imun sehingga meningkatkan kemampuan tubuh melawan infeksi dan penyakit
- Melindungi kulit dari kerusakan akibat sinar ultraviolet
- Melindungi mata dari kerusakan terkait usia
Tidak ada rekomendasi kebutuhan harian yang tetap untuk beta karoten. Hal ini dikarenakan beta karoten bukan merupakan nutrien esensial. Namun konsumsi 6-10 mg beta karoten per hari dari sumber makanan dapat meningkatkan kadar beta keroten di dalam darah sampai jumlah yang dapat menurunkan risiko beberapa penyakit seperti kanker dan penyakit jantung. Pada hakikatnya mengonsumsi buah dan sayur sesuai jumlah asupan yang dianjurkan sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan zat-zat karotenoid, sehingga secara umum suplemen tidak diperlukan. Berbeda dengan vitamin-vitamin lainnya, karotenoid diserap lebih baik dalam kondisi sudah dimasak. Hal ini dikarenakan karotenoid biasanya terdapat dalam sel-sel tumbuhan yang dindingnya tidak dapat dicerna tubuh. Memasak makanan sumber karotenoid yang biasanya berupa tumbuhan akan menghancurkan dinding sel ini sehingga lebih banyak karotenoid yang bisa diserap tubuh.
Apa yang terjadi jika kita mengonsumsi beta karoten berlebih?
Sebenarnya mengonsumsi makanan beta karoten dalam jumlah yang besar tidak menyebabkan keracunan. Bagaimanapun juga, mengonsumsi zat ini berlebihan dapat membuat kulit kita menjadi kuning atau oranye, perubahan ini dikenal dengan istilah pseudoikterus karotenosis atau karotenodermia yang bersifat sementara dan tidak berbahaya. Sebaliknya kekurangan beta karoten dan karotenoid lainnnya tidak menyebabkan gejala defisiensi apapun.
No comments:
Post a Comment
Terimakasih sudah berkunjung, tinggalkan komentar yaa