KONJUNGSI (salinan dari Tata Bahasa Baku Bahasa
Indonesia hal. 235-241)
Konjungsi adalah kata tugas yang menghubungkan dua
klausa atau lebih. Tetapi adakalanya juga konjungsi dapat beerfungsi sebagai
preposisi.
Contoh
1)
Dia tidak kuliah karena kematian orang tuanya.
2)
Dia tidak kuliah karena ayahnya meninggal.
3)
Dia sudah dapat membaca sejak bulan Agustus.
4)
Dia sudah dapat membaca sejak dia berumur lima tahun.
Kata karena
dan sejak mempunyai dua fungsi yaitu,
pertama sebagai preposisi seperti tampak penggunaannya pada kalimat nomor (1)
dan (3). Dan kedua sebagai konjungsi
seperti tampak penggunaannya pada kalimat nomor (2) dan (4). Jadi, kalau yang
dihubungkannya kata/frasa maka ia berfungsi sebagai preposisi, bila yang
dihubungkan klausa maka ia berfungsi sebagai kunjunsi.
Diliha dari segi prilaku sintaksisnya, kunjungsi
dibagi menjadi lima kelompok:
a)
Konjungsi koordinatif
b)
Konjungsi subordinatif
c)
Konjungsi korelatif
d)
Konjungsi antarkalimat
e)
Konjungsi antarparagraf
Konjungsi
koordinatif adalah konjungsi yang menghubungkan dua
unsur atau lebih dan kedua unsur itu memiliki status sintaksis yang sama.
Anggota dari kelompok ini adalah dan,
atau, dan tetapi, yang
masing-masing menyatakan makna penambahan, pemilihan, dan perlawanan. Konjungsi
ini agak berbeda dengan konjungsi lain, karena disamping menghubungkan klausa ,
juga dapat menghubungkan kata. Meskipun demikian, frasa yang dihasilkan
bukanlah frasa preposisional. Perhatikan contoh berikut,
1)
Dia menangis dan istrinya pun
tersedu-sedu.
2) Dia
mencari saya dan adik saya.
3) Aku
yang datang ke rumahmu atau kamu yang datang ke rumahku.
4) Saya
atau kamu yang akan menjemput ibu?
5) Dia
menangis, tetepi istrinya hanya terdiam saja.
6) Sebenarnnya
kartini pandai,tetapi malas.
7) Yanng
kita cari adalah hotel yang sederhana, tatapi bersih
Jika
salah satu atau kedua-duanya akan dinyatakan, maka orang sering memakai dua
konjungsi secara bersamaan, yakin dan/atau dengan garis miring diantara kedua
kata itu.
8) Para
dekan dan/atau pembantu dekan pertama
di minta hadir.
9) Kami
mengundang ketua dan/atau sekretaris.
Konjungsi
subordinatif
Konjungsi subordinatif (KS) adalah konjungsi yang
menghubungkan dua klausa atau lebih dan klausa itu tidak memiliki status
sintaktis yang sama. Salah satu dari klausa itu merupakan anak kalimat dari
kalimat induknya. Jika dilihat dari segi prilaku sintaksis dan semantisnya,
konjungsi subordinatif dapat dibagi atas sepuluh kelompok. Di antaranya
1)
KS Waktu :
sesudah, setelah, sebelum, sehabis, sejak, selesai, ketika, tatkala, sewaktu,
sementara, selagi, selama, sehingga, sampai.
2)
KS Syarat :
jika, kalau, jikalau, asal(kan), bila, manakala
3)
KS Pengandaian : andaikan, seandainya, andaikan,
umpamanya, sekiranya
4)
KS Tujuan :
agar, supaya, biar
5)
KS Konsensif : biarpun, meski(pun), sekalipun, walau(pun),sungguhpun,
kendatipun
6)
KS Pemiripan : seakan-akan, seolah-olah, sebagaimana, seperti, sebagai,
laksana
7)
KS Penyebaban : sebab, karena, oleh karena
8)
KS Pengakibatan : sehingga, sampai(-sampai), maka(nya)
9)
KS Penjelasan : bahwa
10)
KS Cara :
dengan
Perhatikan contoh berikut!
1)
Pak Buchari sudah meninggal ketika dokter
datang.
2)
Saya akan naik haji jika tanah saya laku.
3)
Saya pasti akan memaafkannya seandainya
dia mau mengakui kesalahannya.
4)
Narto harus belajar giat agar naik kelas.
5)
Pembangunan tetap berjaalan terus
meskipun dana makin menyempit.
6)
Dia takut kepada saya seolah-olah saya
ini musuhnya.
7)
Hari ini dia tidak masuk kantor karena
sakit.
8)
Ayah belum mengirim uang sehingga kami
belum dapat membayar uang kuliah.
9)
Ali tidak mau membayar utangnya, pedahal
dia mempunyai banyak uang.
10)
Orang yang mendatanginya bertampang
seram, maka dia jadi takut.
11)
Mereka berkata bahwa mereka akan
berkunjung besok.
12)
Dia memukul dengan tangan kirinya
melayang terlebih dahulu.
Konjungsi
Korelatif
Konjungsi korelatif adalah konjungsi yang
menghubungkan dua kata, frasa, atau klausa; dan kedua unsur itu memiliki status
sintaksis yang sama. Konjungsi ini terdiri atas dua bagian yang dipisahkan oleh
salah satu kata,frasa, atau klausa yang dihubungkan. Berikut adalah contohnya,
Baik... maupun ..., (maupun) ...
Tidak hanya ..., tetapi (...) juga ...
Bukan hanya...., melainkan,....juga
Demikian (rupa) ... sehingga ...
Apa(kah) ... atau ...
Entah ...entah..
Jangankan ...,
...pun ...
Perhatikan contoh berikut!
1)
Baik
Pak
Anwar maupun istrinya tidak suka merokok.
2)
Tidak
hanya kita harus setuju, tetapi kita juga harus
patuh.
3)
Bukan
hanya Pemerintah Jerman saja yang mengagumi kehebatan Einstain,
melainkan banyak negara lain yang juga mengagumi dan menghargai
jasa-jasanya.
4)
Mobil itu larinya demikian cepatnya sehingga
sangat sukar untuk dipotret.
5)
Kita harus mengerjakanya demikian rupa
sehingga hasilnya benar-benar baik.
6)
Baik Anda maupun istri Anda, maupun mertua Anda akan menerima cindera mata.
7)
Apakah Anda setuju atau tidak, kami akan
jalan terus.
8)
Entah disetujui entah tidak, dia tetap
akan mengusulkan gagasanya.
Jangankan orang lain, orang tuanya sendiri pun tidak dihormati.
Kojungsi
antarakalimat
Berbeda dengan konjungsi di atas, konjungsi
antarakalimat menghubungkan satu kalimat dengan kalimat
Yang lain. Karena itu, konjungsi macam itu slalu
memulai suatu kalimat yang baru dan tentu saja huruf pertanya ditulis dengan
–dengan huruf kapital. Berikut adalah contoh konjungsi antarakalimat.
1.
a. Kami tidak sependapat dengan dia. Kami
tidak akan menghalanginya.
b. kami tidak sependapat dengan dia.biarpun
begitu , kami tidak akan menghalanginya.
2.
a.
Mereka berbelanja ke Glondok. Mereka pergi ke saudaranya di Ancol.
b. Mereka berbelanja ke Glondok. Sesudah
itu, mereka pergi ke saudaranya di Ancol.
3.
a.
Pak Darta kena penyakit kencing manis. Dia juga mengidap tekanan darah tinggi.
b.
Pak Darta kena penyakit kencing manis. Selain itu, dia juga mengidap tekanan darah tinggi
4.
a. Penjahat itu tidak mengindahkan tembakan
peringatan polisi. Dia melawan polisi dengan belati.
b. Penjahat itu tidak mengindahkan
tembakan peringatan. Sebaliknya, dia
melawan polisi dengan belati.
5.
a. Masalah yang dihadapi memang gawat.
Masalah ini sudah dia ramalkan sebelumnya.
b.Masalah yang dihadapi memang gawat. Sesungguhnya, masalah itu sudah
diramalkannya sebelumnya.
.
No comments:
Post a Comment
Terimakasih sudah berkunjung, tinggalkan komentar yaa