Saturday, April 30, 2016

Pengertian dan Jenis-jenis Konjungsi Dilengkapi dengan Contoh



KONJUNGSI (salinan dari Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia hal. 235-241)
Konjungsi adalah kata tugas yang menghubungkan dua klausa atau lebih. Tetapi adakalanya juga konjungsi dapat beerfungsi sebagai preposisi.
Contoh
1)         Dia tidak kuliah karena kematian orang tuanya.
2)       Dia tidak kuliah karena ayahnya meninggal.
3)       Dia sudah dapat membaca sejak bulan Agustus.
4)       Dia sudah dapat membaca sejak dia berumur lima tahun.
Kata karena dan sejak mempunyai dua fungsi yaitu, pertama sebagai preposisi seperti tampak penggunaannya pada kalimat nomor (1) dan (3).  Dan kedua sebagai konjungsi seperti tampak penggunaannya pada kalimat nomor (2) dan (4). Jadi, kalau yang dihubungkannya kata/frasa maka ia berfungsi sebagai preposisi, bila yang dihubungkan klausa maka ia berfungsi sebagai kunjunsi.
Diliha dari segi prilaku sintaksisnya, kunjungsi dibagi menjadi lima kelompok:
a)       Konjungsi koordinatif
b)       Konjungsi subordinatif
c)       Konjungsi korelatif
d)       Konjungsi antarkalimat
e)       Konjungsi antarparagraf
Konjungsi koordinatif adalah konjungsi yang menghubungkan dua unsur atau lebih dan kedua unsur itu memiliki status sintaksis yang sama. Anggota dari kelompok ini adalah dan, atau, dan tetapi, yang masing-masing menyatakan makna penambahan, pemilihan, dan perlawanan. Konjungsi ini agak berbeda dengan konjungsi lain, karena disamping menghubungkan klausa , juga dapat menghubungkan kata. Meskipun demikian, frasa yang dihasilkan bukanlah frasa preposisional. Perhatikan contoh berikut,
1)         Dia menangis dan istrinya pun tersedu-sedu.
2)       Dia mencari saya dan adik saya.
3)       Aku yang datang ke rumahmu atau kamu yang datang ke rumahku.
4)       Saya atau kamu yang akan menjemput ibu?
5)       Dia menangis, tetepi istrinya hanya terdiam saja.
6)       Sebenarnnya kartini pandai,tetapi malas.
7)       Yanng kita cari adalah hotel yang sederhana, tatapi bersih
Jika salah satu atau kedua-duanya akan dinyatakan, maka orang sering memakai dua konjungsi secara bersamaan, yakin dan/atau dengan garis miring diantara kedua kata itu.
8)       Para dekan dan/atau pembantu dekan pertama di minta hadir.
9)       Kami mengundang ketua dan/atau sekretaris.

Konjungsi subordinatif
Konjungsi subordinatif (KS) adalah konjungsi yang menghubungkan dua klausa atau lebih dan klausa itu tidak memiliki status sintaktis yang sama. Salah satu dari klausa itu merupakan anak kalimat dari kalimat induknya. Jika dilihat dari segi prilaku sintaksis dan semantisnya, konjungsi subordinatif dapat dibagi atas sepuluh kelompok. Di antaranya
1)         KS Waktu                 : sesudah, setelah, sebelum, sehabis, sejak, selesai, ketika, tatkala, sewaktu, sementara, selagi, selama, sehingga, sampai.
2)       KS Syarat               : jika, kalau, jikalau, asal(kan), bila, manakala
3)       KS Pengandaian     : andaikan, seandainya, andaikan, umpamanya, sekiranya
4)       KS Tujuan                : agar, supaya, biar
5)       KS Konsensif          : biarpun, meski(pun), sekalipun, walau(pun),sungguhpun, kendatipun
6)       KS Pemiripan          : seakan-akan, seolah-olah, sebagaimana, seperti, sebagai, laksana
7)       KS Penyebaban      : sebab, karena, oleh karena
8)       KS Pengakibatan    : sehingga, sampai(-sampai), maka(nya)
9)       KS Penjelasan        : bahwa
10)     KS Cara                   : dengan
Perhatikan contoh berikut!
1)         Pak Buchari sudah meninggal ketika dokter datang.
2)       Saya akan naik haji jika tanah saya laku.
3)       Saya pasti akan memaafkannya seandainya dia mau mengakui kesalahannya.
4)       Narto harus belajar giat agar naik kelas.
5)       Pembangunan tetap berjaalan terus meskipun dana makin menyempit.
6)       Dia takut kepada saya seolah-olah saya ini musuhnya.
7)       Hari ini dia tidak masuk kantor karena sakit.
8)       Ayah belum mengirim uang sehingga kami belum dapat membayar uang kuliah.
9)       Ali tidak mau membayar utangnya, pedahal dia mempunyai banyak uang.
10)     Orang yang mendatanginya bertampang seram, maka dia jadi takut.
11)       Mereka berkata bahwa mereka akan berkunjung besok.
12)     Dia memukul dengan tangan kirinya melayang terlebih dahulu.
Konjungsi Korelatif
Konjungsi korelatif adalah konjungsi yang menghubungkan dua kata, frasa, atau klausa; dan kedua unsur itu memiliki status sintaksis yang sama. Konjungsi ini terdiri atas dua bagian yang dipisahkan oleh salah satu kata,frasa, atau klausa yang dihubungkan. Berikut adalah contohnya,
Baik... maupun ..., (maupun) ...
Tidak hanya ..., tetapi (...) juga ...
Bukan hanya...., melainkan,....juga
Demikian (rupa) ... sehingga ...
Apa(kah) ... atau ...
Entah ...entah..
Jangankan ...,  ...pun ...
Perhatikan contoh berikut!                                                                                                    
1)         Baik Pak Anwar maupun istrinya tidak suka merokok.
2)       Tidak hanya kita harus setuju, tetapi kita juga harus patuh.
3)       Bukan hanya Pemerintah Jerman saja yang mengagumi kehebatan Einstain, melainkan banyak negara lain yang juga mengagumi dan menghargai jasa-jasanya.
4)       Mobil itu larinya demikian cepatnya sehingga sangat sukar untuk dipotret.
5)       Kita harus mengerjakanya demikian rupa sehingga hasilnya benar-benar baik.
6)       Baik Anda maupun istri Anda, maupun  mertua Anda akan menerima cindera mata.
7)       Apakah Anda setuju atau tidak, kami akan jalan terus.
8)       Entah disetujui entah tidak, dia tetap akan mengusulkan gagasanya.                                                         Jangankan orang lain, orang tuanya sendiri pun tidak dihormati.
Kojungsi antarakalimat
Berbeda dengan konjungsi di atas, konjungsi antarakalimat menghubungkan satu kalimat dengan kalimat
Yang lain. Karena itu, konjungsi macam itu slalu memulai suatu kalimat yang baru dan tentu saja huruf pertanya ditulis dengan –dengan huruf kapital. Berikut adalah contoh konjungsi antarakalimat.
1.         a. Kami tidak sependapat dengan dia. Kami tidak akan menghalanginya.
b. kami tidak sependapat dengan dia.biarpun begitu , kami tidak akan menghalanginya.
2.        a. Mereka berbelanja ke Glondok. Mereka pergi ke saudaranya di Ancol.
 b. Mereka berbelanja ke Glondok.  Sesudah itu, mereka pergi ke saudaranya di Ancol.
3.        a. Pak Darta kena penyakit kencing manis. Dia juga mengidap tekanan darah tinggi.
b.  Pak Darta kena penyakit kencing manis. Selain itu, dia juga mengidap tekanan darah tinggi
4.        a. Penjahat itu tidak mengindahkan tembakan peringatan polisi. Dia melawan polisi dengan belati.
b. Penjahat itu tidak mengindahkan tembakan peringatan. Sebaliknya, dia melawan polisi dengan belati.
5.       a. Masalah yang dihadapi memang gawat. Masalah ini sudah dia ramalkan sebelumnya.
b.Masalah yang dihadapi memang gawat. Sesungguhnya, masalah itu sudah diramalkannya sebelumnya.

      .

No comments:

Post a Comment

Terimakasih sudah berkunjung, tinggalkan komentar yaa