Thursday, May 6, 2021

Siklus Hidup Ascaris Lumbricoides dan Patofisiologi Ascariasis

 

Siklus Hidup Ascaris Lumbricoides:

  1. Cacing dewasa hidup di usus halus. Cacing dewasa betina bisa menghasilkan sampai 200.000 telur per hari yang dilewatkan bersama feses.
  2. Telur yang infertil bisa saja tertelan namun bersifat tidak infektif
  3. Telur fertil akan menjadi infektif setelah 18 hari sampai beberapa minggu tergantung dari kondisi lingkungan (hangat, lembab dan teduh)
  4. Telur infektif tertelan
  5. Larva menetas
  6. Larva yang menetas menginvasi mukosa usus halus dan dibawa melalui sirkulasi portal menuju sirkulasi sistemik dan akhirnya ke paru-paru
  7. Larva yang matur selanjutnya di paru-paru (10-14 hari) mempenetrasi dinding alveoli naik ke cabang bronkus menuju tenggorokan dan tertelan
  8. Saat sedang mencapai usus halus, larva tersebut berkembang menjadi cacing dewasa. Dibutuhkan sekitar 2-3 bulan dari ingesti telur infektif sampai bertelurnya cacing dewasa betina. Cacing dewasa bisa hidup 1-2 tahun.

Patofisiologi Ascariasis

      Manifestasi klinis dari ascariasis disebabkan oleh larva yang bermigrasi dan cacing dewasa

      Migrasi larva menyebabkan reaksi alergi.

      Paparan awal terhadap larva selama fase migrasi paru seringkali asimptomatik, kecuali pada larval load yang berat

      Saat terjadi reinfeksi, kemungkinan ada infiltrasi eosinofil dan makrofag

      Sindrom Loeffler ditandai dengan demam ringan, batuk, wheezing, dispnea, eosinofilia transien dan rontgen yang menunjukkan adanya infiltrasi paru. Sputum bisa mengandung kristal Charcot-Leyden dan larva.

      Sindrom Loeffler pada ascariasis disebut juga dengan ascaris pneumonitis

      Gejala klinis paru pada ascariasis berkurang setelah 1 atau 2 minggu setelah infeksi

      Infeksi usus oleh cacing dewasa biasanya asimptomatik. Jika terdapat gejala, gejala tersebut biasanya dihasilkan dari efek nutrisi dan toksin.

      Efek nutrisi biasanya terlihat jika terdapat beban cacing yang berat.

      Cacing akan mengganggu pencernaan dan penyerapan makanan, berakibat pada malnutrisi protein dan energi dan defisiensi vitamin A.

      Efek toksik disebabkan oleh reaksi hipersensitivitas terhadap antigen cacing dan bermanifestasi sebagai demam, urticaria dan edema angioneurotik.

      Ascariasis dapat menyebabkan komplikasi seperti obstruksi usus, migrasi ektopik yang berakibat pada acute biliary obstruction atau pankreatitis, abses hepar, keluar dari mulut atau hidung, apendisitis sampai peritonitis

 

 

Daftar Pustaka

www.cdc.gov/parasites/ascariasis/biology.htm

Mahmud, R., Lim, Y. A. L., Amir, A., 2017. Medical Parasitology A Textbook. Geneva: Springer

 

No comments:

Post a Comment

Terimakasih sudah berkunjung, tinggalkan komentar yaa