Sunday, May 16, 2021

Faktor-Faktor Penyebab yang Memengaruhi Usia Seseorang Mengalami Menopause


1.pemakaian kontrasepsi

pemakaian kontrasepsi hormonal memiliki pengaruh terhadap usia menopause seseorang. wanita dengan penggunaan kontrasepsi hormonal mempengaruhi usia menopause 3,1 tahun lebih lambat dibanding yang tidak menggunakan kontrasespsi hormonal. hal ini terjadi karena kontrasepsi hormonal mengandung esterogen. esterogen memiliki pengaruh terhadap endometrium, menyebabkan endometrium tumbuh dan berproliferasi. penggunaan kontrasepsi ini akan menekan indung telur, sehingga tidak ada sel telur yang diovulasikan.

2.konsumsi kacang-kacangan

konsumsi kacang-kacangan akan mempengaruhi usia menopause 1,6 tahun lebih lambat. Kedelai mengandung zat yang mempunyai khasiat dan fungsi yang menyerupai estrogen yaitu phytoestrogen. Phytoestrogen sangat dikaitkan dengan terapi menopause adalah isoflavon. Oleh karena itu, disarankan wanita untuk mengonsumsi kacang-kacangan minimal 25g/hari yang mengandung phytoestrogen sehingga memperlambat usia menopause.

3. Pendapatan

Pendapatan berkaitan dengan cara pemenuhan gizi dan nutrisi bagi seseorang. Wanita dengan pendapatan yang cukup maka mampu memenuhi kebutuhan gizi, sehingga dapat memperlambat usia menopause.

4. Penyakit Diabetes Melitus

DM tipe 1 merupakan penyakit autoimun. Pada penyakit autoimun, antibodi akan menyerang FSH sehingga mempengaruhi perkembangan folikel. Pertumbuhan folikel yang terhambat menyebabkan sekresi estrogen menurun, akibatnya mempengaruhi usia menopause.

 

 

Saturday, May 15, 2021

Pesan-Pesan yang Perlu Diperhatikan Saat Mengatur Makanan Bagi Lansia

 1. Makanlah makanan ragam makanan

Makanan ya beraneka ragam adalah makanan yang terdiri dari minimal 4 sumber bahan makanan yaitu bahan makanan pokok, lauk-pauk, sayuran dan bush. Semakin beraneka ragam dan bervariasi jenis makanan yang dikonsumsi, emakin balk. Sayur dan buah sangat baik untuk dikonsumsi (dianjurkan 5 porsi per hari).

2. Makanlah makanan untuk memenuhi kecukupan energi

Karbohidrat perlukan guna memenuhi kebutuhan energi. Bagi lanjut usia, dianjurkan untuk memilih karbohidrat kompleks                 seperti beras, beras merah, agung, sagu, ubi jalar, ubi kayu dan umbi-umbian. Karbohidrat yang berasal dari biji-bijian dan            kacang-kacangan utuh berfungsi sebagai sumber energi dan      sumber serat. Dianjurkan agar lanjut usia mengurangi konsumsi    gula sederhana seperti gula pasir dan sirup.

3.Batasi konsumsi lemak dan minyak

Bagi lanjut usia, mengkonsumsi makanan yang mengandung lemak tinggi tidak dianjurkan, karena akan menambah risiko terjadinya berbagai penyakit degeneratif seperti tekanan darah tinggi, jantung, ginjal, dan lain- lain. Sumber lemak yang baik adalah lemak tidak jenuh yang berasal dari kacang-kacangan, alpukat, miyakjagung, minyak zaitun. Lemak minyak ikan mengandung omega 3, yang dapat menurunkan kolesterol dan mencegah arthritis, sehingga baik dikonsumsi oleh lanjut usia. Lanjut usia sebaiknya mengkonsumsi lemak tidak lebih dari seperempat kebutuhan energi.

4. Makanlah makanan sumber zat besi

Zat besi adalah salah satu unsur penting dalam proses pembentukan sel darah merah. Zat besi secara alamiah diperoleh dari makanan seperti daging, hati dan sayuran hijau. Kekurangan zat besi yang dikonsumsi bila berkelanjutan akan menyebabkan penyakit anemia gizi besi dengan tanda- tanda pucat, lemah, lesu, pusing, dan mats berkunang-kunang. Demikian juga pada lanjut usia, perlu mengkonsumsi makanan sumber zat besi dalam jumlah cukup.

5. Biasakan makan pagi

Makan pagi secara teratur dalam jumlah cukup dapat memelihara ketahanan fisik, mempertahankan daya tahan tubuh dan meningkatkan produktifitas kerja. Lanjut usia sebaiknya membiasakan makan pagi agar selalu sehat dan produktif.

6. Minumlah air bersih dan aman yang cukup jumlahnya

Air minum yang bersih dan aman adalah air yang tidak berbau, tidak berwarna, tidak berasa dan telah dididihkan serta disimpan dalam wadah yang bersih dan tertutup. Air sangat dibutuhkan sebagai media dalam proses metabolisme tubuh. Apabila terjadi kekurangan air minum akan mengakibatkan kesadaran menurun.

7. Lakukan aktivitas fisik dan olahraga secara teratur

Agar dapat mempertahankan kebugaran, lanjut usia harus tetap berolah raga. Aktifitas fisik sangat penting peranannya bagi lansia. Dengan melakukan aktifitas fisik, maka lanjut usia dapat mempertahankan bahkan meningkatkan derajat kesehatannya. Namun, karena keterbatasan fisik yang dimilikinya perlu dilakukan penyesuaian dalam melakukan aktifitas fisik sehari-hari.

8. Pesan lainnya :

- Tidak minum alkohol

- Mambaca label makanan

 

 

 

 

Friday, May 14, 2021

Prognosis dan Komplikasi Asma dan PPOK

Komplikasi asma

      Pneumothoraks

      Pneumomediastinum

      Atelektasis

      Gagal napas

      Status asmatikus

      Hipoksemia

Komplikasi PPOK

      Hipoksemia

      Kor pulmonale

      Eksaserbasi akut

      Gagal napas kronis

Prognosis asma

      Angka mortalitas asma di dunia 0.86 per 100.000

      Faktor yang memengaruhi mortalitas termasuk usia lebih dari 40 tahun,  merokok lebih dari 20 tahun,  eosinofilia, FEV1 40-69% prediksi dan reversibilitas lebih besar.

      Hampir sebagian anak yang didiagnosis asma gejalanya akan berkurang dan butuh tatalaksana lebih sedikit pada akhir remaja dan awal dewasa

      Pasien dengan asma terkontrol buruk akan mengalami perubahan jangka panjang seperti airway remodelling,  yang akan mengarah pada gejala kronis dan ireversibilitas.  Semakin tua gejala makin kronis.

Prognosis PPOK

      Merupakan penyebab kematian ketiga di Amerika

      Prognosis didasarkan pada skor dengan 4 faktor digunakan untuk memutuskan skor sebagai berikut:

  1. Body Mass Index (BMI), BMI > 21 = 0, < 21 = 1
  2. FEV1 prediksi,  > 65% = 0, 50-64% = 1, 36-49% = 2, <35% = 3
  3. Modified Medical Research Council,  skor 0 jika sesak napas pada olahraga berat,  1 jika sesak napas saat berjalan menanjak, 2 sesak napas jika naik tangga sehingga harus berhenti sejenak,  3 sesak setelah berjalan 100 yard selama beberapa menit,  4 tidak bisa meninggalkan rumah
  4. Jarak berjalan selama 6 menit, >350 m = 0, 250-349 m = 1, 150-249 m = 2, <149 m = 3
  5. Prediksi 4 tahun survival berdasarkan sistem tersebut: 0-2 poin = 80%, 3-4 poin = 67%, 5-6 poin = 57%, dan 7-10 poin = 18%

 

 

 

 

Thursday, May 13, 2021

Patogenesis Leptospirosis

      Leptospira masuk ke dalam tubuh melalui kulit atau membran mukosa, memasuki aliran darah dan berkembang, lalu menyebar secara luas ke jaringan tubuh.

      Kemudian terjadi respon imunologi baik secara selular maupun humoral sehingga infeksi ini dapat ditekan dan terbentuk antibodi spesifik.

      Namun, beberapa organisme masih dapat bertahan pada daerah yang terisolasi secara imunologi seperti di dalam ginjal di mana sebagian mikroorganisme akan mencapai convoluted tubules, bertahan disana dan dilepaskan melalui urin

      Leptospira dapat dijumpai dalam air kemih sekitar 8 hari sampai beberapa minggu setelah infeksi

      Leptospira dapat dihilangkan dengan fagositosis dan mekanisme humoral

      Kuman ini dengan cepat lenyap dari darah setelah terbentuknya agglutinin.

      Setelah fase leptospiremia 4-7 hari, mikroorganisme hanya dapat ditemukan dalam jaringan ginjal dan okuler

      Leptospiruria berlangsung 1-4 minggu

      Tiga mekanisme yang terlibat pada patogenesis leptospirosis :

      Invasi bakteri langsung

      Faktor inflamasi non spesifik

      Reaksi imunologi

Sumber: IPD

 

 

Wednesday, May 12, 2021

Jenis-Jenis (Klasifikasi) Anemia

 

Jenis-Jenis (Klasifikasi) Anemia

Anemia berdasarkan pada penyebabnya dapat dikelompokkan sebagai berikut:

      Anemia defisiensi zat besi

Merupakan jenis anemia yang paling sering terjadi

Diakibatkan kurangnya simpanan besi dalam tubuh

Besi digunakan untuk memproduksi hemoglobin yang merupakan komponen penting dalam darah

Jenis anemia ini sering terjadi pada ibu hamil yang tidak melakukan suplementasi besi, juga oleh kehilangan darah setelah menstruasi, perlukaan,  kanker atau meminum obat penghilang nyeri terutama aspirin

      Anemia defisiensi vitamin

Sering disebut anemia pernisiosa

Selain membutuhkan besi,  tubuh juga membutuhkan asam folat dan vitamin B12 untuk memproduksi sel darah merah sehat

Sehingga kekurangan zat tersebut dalam makanan dan oleh itu tubuh dapat menyebabkan anemia jenis ini

      Anemia penyakit kronis

Penyakit kronis seperti HIV/AIDS, kanker, arthritis rheumatoid bahkan penyakit ginjal dapat mengganggu pembentukan sel darah merah sehingga berakhir pada anemia

      Anemia aplastik

Anemia ini jarang ditemukan

Disebabkan karena kegagalan sumsum tulang memproduksi sel darah merah

Penyebabnya bisa infeksi,  pengobatan tertentu, penyakit autoimun atau paparan pada zat kimia beracun

      Anemia terkait penyakit sumsum tulang

Contohnya pada pasien leukemia dan myelofibrosis

      Anemia hemolitik

Terjadi karena penghancuran sel darah merah terjadi lebih cepat dari biasanya

      Anemia sel sabit

Anemia ini bersifat diturunkan

Terjadi akibat bentuknya yang tidak normal sehingga mengalami penghancuran lebih cepat

      Anemia jenis lainnya (contoh thalasemia dan anemia akibat malaria)