Monday, April 12, 2021

Vitamin A sebagai Antioksidan Tubuh

Vitamin A merupakan vitamin larut lemak yang memiliki 3 bentuk aktif dalam tubuh: retinol, retinal dan asam retinoat, ketiganya sering disebut sebagai retinoid. Retinol merupakan bentuk yang paling banyak berperan dalam tubuh. Retinol dapat dibentuk dari beta karoten atau dalam makanan terikat dengan asam lemak membentuk senyawa retinil ester.

Vitamin A memiliki banyak fungsi, diantaranya sebagai berikut:

-      Antioksidan

Fungsi antioksidan vitamin A belum sepenuhnya diketahui dan masih dalam penelitian. Namun dipercaya vitamin A berperan untuk mengurangi radikal bebas dan melindungi LDL dari oksidasi layaknya vitamin E dan C.

-      Mempertahankan penglihatan yg sehat

Untuk dapat mendeteksi cahaya dan membedakan warna, sel batang dan kerucut di mata kita memiliki fotopigmen yang terdiri dari opsin dan retinal. Pada saat terkena cahaya, retinal akan mengalami perubahan konfigurasi cis ke trans. Opsin juga mengalami perubahan bentuk. Retinal ini kemudian akan dikembalikan menuju konfigurasinya semula untuk dapat digunakan kembali. Namun tidak menutup kemungkinan ada retinal yang hilang dan tidak didaur ulang oleh proses ini. Salah satu bentuk vitamin A yang ada diperedaran darah yaitu retinol akan diubah menjadi retinal untuk menjaga cadangan retinal tetap tersedia bagi penglihatan kita.

-      Berperan dalam diferensiasi sel

Diferensiasi adalah perubahan sel punca menjadi sel yang memiliki fungsi khusus, contohnya menjadi sel epitel yang ada dikulit atau sel yang memproduksi mukus di paru atau usus. Bentuk asam retinoat dari vitamin A bereaksi dengan reseptornya di DNA sel sehingga terjadi perubahan ekspresi gen yang menentukan jenis suatu sel.

-      Penting dalam produksi sel sperma bagi laki-laki dan pembuahan sel telur bagi perempuan.

-      Membantu pemecahan tulang yang sudah tua sehingga tulang baru yang lebih kuat dapat berkembang.

Rekomendasi kebutuhan harian untuk vitamin A adalah sebesar 900 mikrogram untuk laki-laki dan 700 mikrogram untuk perempuan, dengan maksimal asupan 3000 mikrogram. Sumber utama vitamin A adalah hati sapi dan ayam, telur, produk susu, serta makanan yang mengandung banyak beta karoten seperti wortel, bayam, mangga dan tomat.

Seseorang yang mengalami kekurangan vitamin A dapat mengidap buta senja, yaitu kelainan mata yang tidak mampu menyesuaikan terhadap sinar temaram atau setelah melihat sinar terang. Sesuai namanya yaitu buta senja, seseorang dengan kelainan ini mengalami penurunan daya penglihatan di saat senja hari. Apabila kekurangan vitamin A terus berlanjut, akan terjadi kebutaan akibat pengerasan bagian kornea mata, keadaan ini disebut dengan xeroftalmia. Selain itu, dapat terjadi hiperkeratosis folikular pada kulit akibat berlebihnya akumulasi keratin kulit di folikel rambut, membuat kulit menjadi kasar, tidak rata, kering dan tebal. Kurangnya asupan vitamin A juga dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan risiko terkena infeksi. Pada anak-anak hal ini bisa menyebabkan kegagalan pertumbuhan normal.

Apabila terjadi kelebihan vitamin A melebihi 3-4 kali lipat rekomendasi kebutuhan harian maka gejala keracunan vitamin A akan muncul. Gejala keracunan vitamin A seperti kelelahan, hilangnya nafsu makan, pandangan kabur, rambut rontok, kelainan kulit, tulang dan sendi, nyeri perut, mual dan muntah. Lebih parah lagi pada ibu hamil dapat menyebabkan cacat janin dan keguguran spontan. Keracunan ini jarang disebabkan oleh konsumsi makanan yang mengandung vitamin A secara berlebih, namun lebih sering diakibatkan oleh konsumsi suplemen.

No comments:

Post a Comment

Terimakasih sudah berkunjung, tinggalkan komentar yaa